Menanti Hujan “Bab 2.1″

Bab 2.1 Menanti Hujan | Satu Sahabat Di Bawah Hujan

Tak terasa ku melamun hingga malam menjelang, dan ku melihat kilatan petir serta gemuruh sudah mulai terlihat dibalik jendela rumah ku. “Seandainya aku bisa kembali ke masa kecil ku dulu :)” Bisik ku dalam hati, “Bipp Bipp ..” Tiba – tiba handphone ku berdering “Tumben ada sms ..” Aku memang merasa heran bila ada sms atau menelpon aku karena memang jarang sekali aku menggunakan Handphone untuk komunikasi.

Setelah ku buka sms itu ternyata dari Andri sahabat ku, dia mengajak ku untuk Nongkrong diluar. Dengan sigap aku langsung keluar dan menghampiri Andri. “Uii san …” Dari kejauhan andri menyapa ku, dan aku berlari kecil menghampirinya. “Ngajak Nongkrong malem amet ndri?” Tanya ku pada andri, biasanya kalau ada yang mengajak untuk berbincang di malam hari pasti teman ku itu ada masalah atau mungkin hanya menghilangkan bosan yang menghingapi dirinya, mungkin juga hanya ingin menghisap rokok untuk menghilangan jenuh aktifitas seharian itu.

“Gua lagi BT aja san …” Jawab andri, benar dugaan ku ternyata andri lagi BT. “Ya udah … Ke warung dulu dah yuk?” Ajak ku “Ngapain?” “Beli rokok dulu … Asem nih … Gak enak kalo nongkrong gak ada rokok !!” Kami pun langsung menuju ke warung di depan jalan. “Bang rokok ******* nya 4 batang …” Sambil menyodorkan uang Rp. 5.000, “Apa lagi isan?” Tanya penjual warung yang memang akrab dengan ku itu. “Cemilan aja san ..” Saran andri pada ku. “Ya udah … lou yang pilih aja ndri …” ” Sepp dah… “.

Tiba rintikan air hujan mulai membasahi bumi, kami berdua langsung berlari ke tempat biasa kami duduk sekedar berbincang bersama. “Ndri keingetan masa lalu nih kalo hujan?” Sahut ku pada andri “Sekarang kita tinggal berdua san … Dah kaya pasangan h*** aja kita :D” “Asem kau … gue h*** juga milih – milih … Hahaha” Kami pun tertawa karena perbincangan yang singkat itu. Aku pun mengambil rokok yang barusan kami beli di warung depan, “Ndri .. Lou bawa korek kan?” Pintaku padanya sambil mengisyaratkan tangan ku. “Bentar … Nih …” Andri pun memberikan korek yang tersimpan di kantung celananya.

“Kangen masa kecil gak lou ndri?” Ku memulai perbincangan ku dengan andri sambil menghisap rokok yang ada ditangan ku. “Pasti lah san.. Dulu kita berempat molo dah kaya Boy Band .. Sekarang kita cuman berdua …” Jawabnya sambil menyalakan rokok, “Orang salah kalo bilang ‘masa kecil lou kurang bahagia’ padahal masa gede gini yang kurang bahagia” Lanjutnya sambil membenarkan posisi duduknya. Aku pun setuju dengan pemikirannya, kenapa tidak? dulu aku bisa berlari ditengah hujan bermain permainan apapun yang kami inginkan. Tapi sekarang semua telah terbatasi! Seakan – akan kami dilarang untuk menjalankan aktifitas masa lalu kami karena terlalu terkanak – kanakan.

(Bersambung …)

About chandechildz

I'm the simple man Always happy everday every time every well View all posts by chandechildz

Leave a comment